BIOKIMIA
|
||||
|
||||
PERCOBAAN I
KARBOHIDRAT
NAMA : TUTI NINGSI NITASARI
|
KELOMPOK : V (LIMA)
TGL.
PERCOBAAN : 5 APRIL 2014
ASISTEN
: AISYAH PUTRI UTAMI

LABORATORIUM
TERPADU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS
KESEHATAN MASYARAKAT
|
MAKASSAR
2014
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Karbohidrat
merupakan senyawa karbon yang banyak di jumpai di alam, terutama sebagai
penyusun utama jaringan tumbuh-tumbuhan. Nama lain karbohidrat adalah sakarida
(berasal dari bahasa latin saccharum = gula). Senyawa karbohidrat adalah polihidroksi
aldehida atau polihidroksi keton yang mengandung
unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) dengan rumus empiris
total (CH2O)n. Karbohidrat paling sederhana adalah monosakarida di
antaranya glukosa yang mempunyai rumus molekul C6H12O6.
.(Sirajuddin, 2014).
Karbohidrat memegang
peranan penting dalam alam karena merupakan sumber energi utama bagi manusia
dan hewan yang harganya relatif murah. Semua karbohidrat berasal dari
tumbuh-tumbuhan. Melalui proses fotosintesis, klorofil tanaman dengan bantuan
sinar matahari mampu membentuk karbohidrat dari karbondioksida (CO2)
berasal dari udara dan air (H2O) dari tanah. Karbohidrat yang
dihasilkan adalah karbohidrat sederhana glukosa. Disamping itu, dihasilkan
oksigen (O2) yang lepas diudara (Sibagariang, 2010).
Di negara-negara sedang berkembang
kurang lebih 80 % energi berasal dari karbohidrat. Menurut Neraca Bahan Makanan
1990 yang dikeluarkan oleh Biro Pusat Statistik, di Indonesia energi berasal
dari karbohidrat merupakan 72 % jumlah energi rata-rata sehari yang dikonsumsi
oleh penduduk. Di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa Barat,
angka ini lebih rendah, yaitu rata-rata 50 % (Sibagariang, 2010).
Karbohidrat
merupakan bahan yang sangat diperlukan tubuh manusia, hewan, dan tumbuhan di
samping lemak dan protein. Senyawa ini dalam jaringan merupakan cadangan
makanan atau energy yang disimpan dalam sel. Sebagian besar karbohidrat yang
ditemukan di alam terdapat sebagai polisakarida dengan berat molekul tinggi.
Beberapa polisakarida berfungsi sebagai bentuk penyimpan bagi monosakarida,
sedangkan yang lain sebagai penyusun struktur di dalam dinding sel dan jaringan
pengikat.(Sirajuddin, 2014).
Ada beberapa klasifikasi karbohidrat yang mana
karbohidrat yang tidak bisa dihidrolisis ke susunan yang lebih simple, dimana
monosakarida karbohidrat yang dapat dihidrolisis menjadi dua molekul
monosakarida dinamakan disakarida. Sedangkan karbohidrat yang dapat
dihidrolisis menjadi banyak molekul monosakarida dinamakan polisakarida.
Monosakarida bias diklasifikasikan lebih jauh, jika mengandung grup aldehid
maka disebut aldosa, jika mengandung grup keton maka disebut ketosa. Glukosa
punya struktur molekul C6H12O6 tersusun dari
enam karbon, rantai lurus, dan pentahidroksil aldehid maka glukosa adalah
aldosa. Contoh kentosa yang penting adalah fruktosa, yang banyak ditemui pada
buah dan berkombinsi dengan glukosa pada sukrosa disakarida.(Koolman J, dkk,
2009).
Banyak
tes yang digunakan untuk mengetahui karakteristik karbohidrat. Uji molisch
adalah pengujian paling umum untuk semua karbohidrat, ini berdasarkan kemampuan
karbohidrat untuk mengalami dehidrasi asam katalis untuk menghasilkan fulfural.
Uji iodium digunakan untuk membuktikan adanya polisakarida. Dengan penambahan
iodium akan membentuk kompleks adsorbs polisakarida. Amilum atau pati dengan
iodium menghasilkan warna biru, dekstrin menghasilkan warna merah anggur,
sedangkan glikogen dan sebagian pati yang terhidrolisis berekasi dengan iodium
membentuk warna merah cokelat. Uji benedict digunakan untuk membuktikan adanya
gula pereduksi , di mana ion CU2+ dalam suasana alkalis
akan direduksi oleh gula yang memiliki gugus aldehida atau keton bebas menjadi
CU+, yang mengendap sebagai CU2O yang berwarna merah
bata. Uji barfoed digunakan untuk membedakan antara monosakarida dan
disakarida, dimana ion CU2+ dalam suasana akan direduksi
lebih cepat oleh gula reduksi monosakarida daripada disakarida dan menghasilkan
endapan CU2 berwarna merah bata. Uji seliwanoff digunakan untuk
membuktikan adanya kentosa, dimana dehidrasi fruktosa oleh HCl pekat
menghasilkan kondensasi membentuk senyawa kompleks berwarna merah oranye. Uji
osazon digunakan untuk membedakan macam-macam karbohidrat dari gambar
kristalnya, dimana semua karbohidrat yang memiliki gugus aldehida atau keton
bebas akan membentuk hidrazon bila dipanaskan bersama fenilhidrazin berlebih.
Uji asam musat digunakan untuk membedakan antara glukosa dan galaktosa, dimana
oksidasi terhadap karbohidrat dengan asam nitrat pekat akan menghasilkan asam
yang dapat larut.(Kolman J, dkk, Sirajuddin 2009, 2014).
Selanjutnya
hidrolisis karbohidrat, dimana uji hidrolisis pati digunakan untuk
mengidentifikasi hasil hidrolisis amilum. Kita tahu bahwa pati adalah
polisakarida yang terdapat pada sebagian besar tanaman, terutama dalam golongan
umbi terutama pada kentang dan biji-bijian seperti jagung dan kacang. Pati
terbagi menjadi dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air panas. Fraksi terlarut
tersenut adalah amilosa, struktur makromolekul linier dengan iodium memberikan
warna biru. Sebaliknya fraksi tidak terlarut disebut amilopektin dengan
struktur bercabang. Uji hidrolisis sukrosa digunakan untuk mengidentifikasi
hasil hidrolisis sukrosa. Dimana sukrosa oleh HCl dalam keadaan panas akan
terhidrolisis, lalu menghasilkan glukosa dan fruktosa.(Kolman J, dkk,
Sirajuddin 2009, 2014).
Ada
beberapa klasifikasi karbohidrat, diantaranya yaitu: (Irawan M. Anwari,
2007).
A.
Monosakarida
Monosakarida merupakan karbohidrat yang pling
sederhana karena tidak dapat di hidrolisis lagi menjadi karbohidrat yang lain
memiliki rumus empiris (CH2O)n. Monosakarida terbagi
menjadi 2 kelompok yaitu :
1.
Aldosa
Mengandung gugus
aldehid (CHO) bebas dan gugus hidroksi (CH) bebas, contoh glukosa dan
galaktosa. Adanya gugus aldehid pada glukosa dan galaktosa menyebabkan positif
fehling dan akan membentuk endapan merah bata (Cu2O) Aldosa
merupakan gula pereduksi yang berarti bahwa fungsi aldehid bebas dari bentuk
rantai terbuka mampu untuk dioksidasi menjadi gugus asam karboksilat.
a.
Glukosa
Suatu
aldoheksana yang sering disebut deksirona gula darah dan juga gula anggur.
Disebut dekstrona karena dapat memutar cahaya terpolarisasi ke kanan, memiliki
rumus molekul C6H12O6. Glukosa merupakan contoh monosakarida, dinamakan juga
dekstrosa atau gula anggur. Glukosa banyak terkandung di dalam buah-buahan,
sayuran dan sirup jagung. Glukosa memegang peranan yang sangat penting di dalam
ilmu gizi, glukosa adalah hasil pencernaan pati, sekrosa, maltosa, dan laktosa
pada hewan dan juga manusia. Dalam proses metabolisme glukosa merupakan bentuk
karbohidrat yang beredar di dalam tubuh dan di dalam sel sebagai sumber energi.
Fruktosa dikenal juga sebagai gula buah dan merupakan gula yang mempunyai rasa
paling manis. Di dalam fruktosa banyak terkandung madu bersama glukosa dalam
buah dan juga dalam sayur. Di dalam tubuh, fruktosa merupakan hasil pencernaan
sakarosa. Sedangkan galaktosa merupakan karbohidrat hasil proses pencernaan
laktosa didalam tubuh manusia sehingga tidak terdapat dialam bebas
(Sibagariang, 2010).
b.
Galaktosa
Mrupakan monosakarida
yang paling rendah kemanisannya, dapat memutar cahaya terpolarisasi ke kanan,
proses oksidasi oleh asam kuat dan dalam keadaan panas galaktosa menghasilkan
asam kuat yang kurang larut dalam air. Galaktgosa merupakan hasil hidrolisis
dari larutan (gula susu) yang melalui proses metabolism diubah menjadi gula
yang dapat menghasilkan energy.
c.
Ribosa dan
Deoksiribosa
Ribosa dan
deoksiribosa membentuk kerangka polimer dan asam-asam nukleus, awalan deoksi
berarti minus satu oksigen deoksiribosa berarti tidak memiliki oksigen pada
karbon kedua.
2.
Ketosa
Merupakan monosakarida
yang mengandung gugus keton dan sifatnya menyerupai keton alifatik (alkuna)
contohnya yaitu, fruktosa, sifat-sifatnya adalah mengandung gugus keton bebas
atau karbonil bebas disamping gugus hidroksida (OH). (Irawan M. Anwari,
2007).
B.
Disakarida
Bila dihidrolisis akan menghasilkan dua molekul
monosakarida yang sama atau berbeda. Disakarida terbentuk dari dua molekul
monosakarida dimana tergabung melalui ikatan glioksida yang berbentuk antara
karbon aromatic dan salah satu monosakarida dengan gugus hidroksil dari
monosakarida lainnya, terhadap aktivitasnya terhadap oksidator, maka disakarida
dibedakan atas disakarida produksi (maltose, laktosa) dan disakarida non
produksi (sukrosa). Hidrogen disakarida oleh pengaruh asam-asam mineral energi
panas atau oleh enzim disakarida pada kondisi tertentu akan dihasilkan
monosakarida penyusunnya. (Irawan M. Anwari, 2007).
a.
Maltosa
Maltosa terdapat
pada gandum yang sedang berkecambah, maltosa adalah disakarida yang diperoleh
sebagai hasil hidrolisis pati, hidrolisis selanjutnya menghasilkan glukosa,
karena itu maltosa terdiri dari 2 glukosa, memberi tes positif terhadap
pereaksi tollens dan fehling.
b.
Sukrosa
Sukrosa larut
dalam air tetapi tidak larut dalam alcohol, hidrolisis sukrosa dapat ditentukan
dengan enzim sukrosa atau investase oleh pengaruh asam mineral encer panas
menghasilkan glukosa dan fruktosa. Mineral encer panas menghasilkan glukosa dan
fruktosa, sukrosa banyak terdapat pada tanaman yang berfotosintesis, fungsinya
sebagai sumber energy, tidak memiliki gugus karbonil bebas sehingga tidak dapat
mereduksi dn membentuk osanan.
c.
Laktosa
Laktosa
merupakan gula utama yang terdapat pada susu sapid an ASI. Oleh sebab itu,
sering disebut gula susu dapat mengkristal dengan molekul air, Kristal besar
dan kelarutan dalam air kurang baik, laktosa memiliki sifat mereduksi pereaksi
benedict atau fehling pada pemanasan laktossa atas 1 molekul glukosa dan 1
molekul glukosa.
C.
Polisakarida
Polisakarida merupakan senyawa karbohidrat yang
tersusun dari banyak sakarida, polisakarida teroenting yaitu amilum, glikogen,
dan selulosa, sifat dari polisakarida tidak dapat mereduksi, tidak menunjukan
mutarotasi, tidak membentuk mutanon, dan relative stabil terhadap pengaruh
basa. Polisakarida yang tidak mengandung nitrogen yaitu amilum atau pati,
selulosa, glikogen, amilosa dan amilopektin, dan kitin. (Irawan M. Anwari,
2007).
Bila tidak ada karbohidrat, maka asam amino dan
gliserol dapat diubah menjadi glukosa untuk keperluan energy otak dan system
saraf pusat. (WHO) 1990 menganjurkan agar 55%-75% konsumsi energy total berasal
dari karbohidrat kompleks dan paling banyak hanya 10% berasal dari gula sederhana.
Tidak ada anjuran kebutuhan sehari-hari secara khusus untuk serat makanan, tapi
lembaga kanker Amerika menganjurkan 20-30 gram serat sehari.(Suyatno, 2009)
Kita bisa menemukan berbagai macam sumber
karbohidrat dalam kehidupan kita sehari-hari. Sebab, karbohidrat banyak
terdapat di padi-padian atau serealia, umbi-umbian, kacang-kacang kering dan
gula. Hasil olah bahan-bahan ini berupa bihun, mie, roti, tepung-tepungan,
sirup, selai, dan sebagainya. Sebagian besar sayur dan buah tidak banyak
mengandung karbohidrat. Sayur umbi-umbian seperti wortel dan bit serta sayur
kacang-kacangan relative lebih banyak mengandung karbohidrat daripada sayur
daun-daunan.(Suyatno, 2009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar