Minggu, 13 April 2014

Terbuktinya Hadits Nabi Tentang Gen Lalat Menjadi Penawar Racun



Nabi Bersabda, “Apabila seekor lalat masuk ke dalam minuman salah seorang kalian, maka celupkanlah ia, kemudian angkat dan buanglah lalatnya sebab pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap lainnya ada obatnya (HR. Bukhari, Ibn Majah, dan Ahmad)
Dalam riwayat lain: “Sungguh pada salah satu sayap lalat ada racun dan pada sayap lainnya obat, maka apabila ia mengenai makananmu maka perhatikanlah lalat itu ketika hinggap di makananmu, sebab ia mendahulukan racunnya dan mengakhirkan obatnya”  (HR. Ahmad, Ibn Majah)
Diantara mu’jizat kenabian Rasulullah dari aspek kedokteran yang harus ditulis dengan tinta emas oleh sejarah kedokteran adalah alat pembuat sakit dan alat pembuat obat pada kedua sayap lalat sudah beliau ungapkan 14 abad sebelum dunia kedokteran berbicara. Dan penyebutan lalat pada hadits itu adalah bahwa air tetap suci dan bersih jika dihinggapi lalat yang membawa bakteri penyebab sakit kemudian kita celupkan lalat tersebut agar sayap pembawa obat (penawarnya) pun tercelup ke air.
Hadist Rasulullah ini dibuktikan oleh para ilmuwan. Para ilmuwan telah menemukan dahsyatnya dan kehebatan serangga yang bernama lalat. Lalat mengepakkan sayapnya sebanyak 200 hingga 400X setiap detiknya. Dan setiap detik ia menggerakkan sayapnya 200 hingga 400X gerakan. Mereka melakukan penemuan – penemuan dan keajaiban pada lalat sehingga mereka mengatakan bahwa di dalam setiap sayap seekor lalat itu terdapat fungsi – fungsi elevator dan fungsi – fungsi depressor, yaitu fungsi mengangkat dan menurunkan sayapnya. Dan itu bergerak 200 hingga 400X setiap detiknya dan gerakan lalat itu yang demikian sangat menakjubkannya itu selalu bergerak dalam bermenit – menit atau berjam – jam.
Gerakan otot yang sedemikian cepatnya menggerakkan sayap seekor lalat yang sangat kecil. Seekor lalat yang kecil, yang dijelaskan oleh para ilmuwan dari Australia bahwa seekor lalat itu terbukti pada sebelah sayapnya ditemukan 1 gen refilin yaitu gen yang mempunyai 2 fungsi yakni fungsi pada industri dan fungsi pada kesehatan.
Gen refilin ini lebih dahsyat dan lebih kuat dari semua jenis karet yang ada. Jenis karetnya diambil dari pohon karet atau lainnya, gen refilin yang ada di sayap lalat itu lebih kuat dan lebih hebat jika dipakai sebagai karet karena ia mempunyai daya dorong dan daya tekan yang sangat kuat serta daya pental yang demikian dahsyat dan itu ada pada sayap seekor lalat dan serangga lain hingga ia dapat bergetar hingga 1000X dalam setiap detiknya.
Dari segi fungsi kesehatan dari gen refilin menunjukkan bahwa gen ini adalah satu gen yang mampu mengobati penyakit – penyakit yang ada pada syaraf – syaraf arteri dan meina. Syaraf arteri yang seringkali terjadi penyumbatan didalamnya, dapat diobati dengan gen refilin yang ada pada lalat.
Demikian sempurna dan jeniusnya Rasulullah Shallallahu’alaihi wassallam. Jika ada lalat jatuh pada minuman kalian, maka tenggelamkanlah lalat itu dengan tujuan agar gen – gen refilin yang ada di sayap lalat dapat bertebaran di air hingga menjadikan minuman itu bebas dari bakteri – bakteri yang ada pada sayap lalat yang lainnya.
Oleh karena itu, apabila seekor lalat dicelupkan ke dalam air keseluruhan badannya, maka bakteri yang ada padanya akan mati, dan hal ini cukup untuk menggagalkan “usaha lalat” dalam meracuni manusia, sebagaimana hal ini pun telah juga ditegaskan secara ilmiah. Yaitu bahwa lalat memproduksi zat sejenis enzim yang sangat kecil yang dinamakan Bakter Yofaj, yaitu tempat tubuhnya bakteri. Dan tempat ini menjadi tumbuhnya bakteri pembunuh dan bakteri penyembuh yang ukurannya sekitar 20:25 mili mikron. Maka jika seekor lalat mengenai makanan atau minuman, maka harus dicelupkan keseluruhan badan lalat tersebut agar keluar zat penawar bakteri tersebut. Maka pengetahuan ini sudah dikemukakan oleh Nabi kita Muhammad sallallahu ‘alaihi wasallam dengan gambaran yang menakjubkan bagi siapapun yang menolak hadits tentang lalat tersebut.
Dr. Amin Ridha, Dosen Penyakit Tulang di Jurusan Kedokteran Univ. Iskandariyah, telah melakukan penelitian tentang “hadits lalat ini” dan menegaskan bahwa di dalam rujukan-rujukan kedokteran masa silam ada penjelasan tentang berbagai penyakit yang disebabkan oleh lalat. Dan di zaman sekarang, para pakar penyakit yang mereka hidup berpuluh-puluh tahun, baru bisa mengungkap rahasia ini, padahal sudah dibongkar informasinya sejak dahulu. Yaitu kurang lebih 30-an tahun yang lalu mereka menyaksikan dengan mata kepala sendiri obat berbagai penyakit yang sudah kronis dan pembusukan yang sudah menahun adalah dengan lalat.
Berdasarkan hal ini, jelaslah bahwa ilmu pengetahuan dalam perkembangannya telah menegaskan penjelasannya dalam terori ilmiah sesuai dengan hadits yang mulia ini. Dan mukjizat ini sudah dikemukakan semenjak dahulu kala, 14 abad yang silam sebelum para pakar kedokteran mengungkapkannya baru-baru ini.(muslimina/sukasarungan)

Bupati Tercerdas di Indonesia



REP | 23 February 2014 | 01:07 Dibaca: 78654    Komentar: 46    20

Beberapa hari ini media dipenuhi pemberitaan tentang walikota berprestasi dari Surabaya yang berencana mundur karena tekanan politik. Namun saya ingin mengajak anda melihat profil Bupati tercerdas di Indonesia dari kabupaten Bantaeng yang berjarak 120 km dari kota Makassar.
1393134140565647906Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah | Ilustrasi/ Kompasiana (Tribunnews.com)
Bukan bermaksud berlebihan tetapi mungkin Bapak Nurdin Abdullah merupakan satu-satunya Bupati di Indonesia yang bergelar Professor. Gelar ini adalah penghargaan terbesar bagi seseorang dalam bidang ilmunya karena memang beliau merupakan guru besar Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin. Selain karena gelar akademiknya saya menganggap beliau cerdas karena prestasi yang cukup mentereng selama beliau memimpin Bantaeng. Awal pemerintahan beliau di Tahun 2009, Bupati ini meningkatkan kapasitas aparat dengan pola assestment melibatkan Universitas Indonesia dan LAN Jatinangor. Sistem lelang jabatan telah dilakukan sejak Tahun 2009 jauh lebih awal dibanding Pak Jokowi Gubernur DKI.
Mengatasi Banjir
Bantaeng merupakan salah satu kabupaten langganan Banjir. Untuk melihat langsung permasalahan tersebut bapak Nurdin Abdullah turun langsung mencari titik air penyebab banjir di saat hujan deras menyusuri anak sungai sampai sekitar 6 jam. Setelah mengetahui alur anak sungai penyebab banjir, beliau membangun cekdam seluas 5 ha. Cekdam ini menjadi pencegah banjir, sumber air baku PDAM Bantaeng dan sekaligus irigasi bagi petani Bantaeng.
Dekat dengan Rakyat
Sejak lepas shalat subuh, warga dapat dengan mudah bertemu dengan Bupatinya tanpa protokoler yang rumit. Bahkan dengan bebasnya masyarakat dapat mencurahkan segala keluh kesah mengenai berbagai permasalahan yang ada. Maka wajar saja jika Beliau merupkan Bupati dengan elektabilitas tertinggi di Sulawesi Selatan yaitu diatas 80% saat maju untuk periode kedua.
Sederhana
Seluruh kepala dinas dilarang memakai sepatu mahal karena beliau tidak ingin pejabatnya tampil mewah sekaligus sayang jika sepatunya kena lumpur karena mahal. Jadi jangan harap anda melihat pejabat di Bantaeng memakai sepatu pantofel yang mengkilat. Mobil dinas yang dipakai kadis hanya avansa sementara beliau sendiri menggunakan toyota Innova sebagai kendaraan dinas. Sedangkan untuk keperluan diluar dinas Beliau menggunakan mobil pribadinya Crown tahun 2000.
Pembangunan Kesehatan
Beliau berhasil membangun rumah sakit berlantai 8 di Kabupaten Bantaeng. Warga masyarakat Bantaeng paling dimanjakan di Indonesia untuk pelayanan kesehatan. Jika ada warga yang sakit cukup menelpon 113 atau 0413-22724 /0413-21408 maka ambulans Brigade Siaga Bencana (BSB) Bantaeng lengkap dengan dokter dan perawat akan segera ke rumah warga. Pelayanan ini stand by 24 Jam.  Berkat mapannya pelayanan kesehatan di daerah berjuluk Butta Toa atau Tanah Tua ini, BSB Bantaeng masuk nominator United Nations Public Service Award, yang dibawahi PBB dan berkantor di New York, yang akan diumumkan tahun 2014 ini. BSB Bantaeng sengaja ditunjuk Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara mewakili Indonesia.
Penataan Kota
Bantaeng dulu terkenal dengan semak belukar menjadi kabupaten dengan “sejuta” tempat wisata indah. Bahkan Bupati Bantaeng ini bercita-cita menjadikan Bantaeng “Singapura” di Indonesia. Karena sebagian besar pusat pemerintahan dan fasilitas pelayanan publik di pindahkan di daerah pantai.
Salah Satu Sudut Kota Bantaeng
Pantai Seruni
Semenjak menjadi Bupati, Bapak Nurdin Abdullah berhasil meningkatkan iklim investasi di Bantaeng. 1000 ha disiapkan untuk pabrik smelter yang beroperasi tahun 2015, 2000 ha untuk relokasi industri dari Jepang. Bahkan rencananya kan dibangun sekolah mekanik Asia Pasifik kerjasama dengan Toyota serta BLK dengan standar internasional.
Berbagai prestasi tersebut menjadi dasar sehingga saya mengatakan bapak Nurdin Abdullah yang merupakan alumni Unuversitas Hasanuddin dan Kyushu University Jepang merupakan Bupati tercerdas di Indonesia.

Kamis, 10 April 2014

contoh tinjauan pustaka biokimia karbohidrat




 
LAPORAN PRAKTIKUM
BIOKIMIA


 

 
 



PERCOBAAN I
KARBOHIDRAT



NAMA                        : TUTI NINGSI NITASARI

 
NIM                            : K211 13 009
KELOMPOK             : V (LIMA)
TGL. PERCOBAAN : 5 APRIL 2014
ASISTEN                   : AISYAH PUTRI UTAMI




logo-unhas-hitam-putih.jpg





LABORATORIUM TERPADU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

 
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang banyak di jumpai di alam, terutama sebagai penyusun utama jaringan tumbuh-tumbuhan. Nama lain karbohidrat adalah sakarida (berasal dari bahasa latin saccharum = gula). Senyawa karbohidrat adalah polihidroksi aldehida atau polihidroksi keton yang mengandung unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) dengan rumus empiris total (CH2O)n. Karbohidrat paling sederhana adalah monosakarida di antaranya glukosa yang mempunyai rumus molekul C6H12O6. .(Sirajuddin, 2014).
       Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber energi utama bagi manusia dan hewan yang harganya relatif murah. Semua karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan. Melalui proses fotosintesis, klorofil tanaman dengan bantuan sinar matahari mampu membentuk karbohidrat dari karbondioksida (CO2) berasal dari udara dan air (H2O) dari tanah. Karbohidrat yang dihasilkan adalah karbohidrat sederhana glukosa. Disamping itu, dihasilkan oksigen (O2) yang lepas diudara (Sibagariang, 2010).
       Di negara-negara sedang berkembang kurang lebih 80 % energi berasal dari karbohidrat. Menurut Neraca Bahan Makanan 1990 yang dikeluarkan oleh Biro Pusat Statistik, di Indonesia energi berasal dari karbohidrat merupakan 72 % jumlah energi rata-rata sehari yang dikonsumsi oleh penduduk. Di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa Barat, angka ini lebih rendah, yaitu rata-rata 50 % (Sibagariang, 2010).
Karbohidrat merupakan bahan yang sangat diperlukan tubuh manusia, hewan, dan tumbuhan di samping lemak dan protein. Senyawa ini dalam jaringan merupakan cadangan makanan atau energy yang disimpan dalam sel. Sebagian besar karbohidrat yang ditemukan di alam terdapat sebagai polisakarida dengan berat molekul tinggi. Beberapa polisakarida berfungsi sebagai bentuk penyimpan bagi monosakarida, sedangkan yang lain sebagai penyusun struktur di dalam dinding sel dan jaringan pengikat.(Sirajuddin, 2014).
 Ada beberapa klasifikasi karbohidrat yang mana karbohidrat yang tidak bisa dihidrolisis ke susunan yang lebih simple, dimana monosakarida karbohidrat yang dapat dihidrolisis menjadi dua molekul monosakarida dinamakan disakarida. Sedangkan karbohidrat yang dapat dihidrolisis menjadi banyak molekul monosakarida dinamakan polisakarida. Monosakarida bias diklasifikasikan lebih jauh, jika mengandung grup aldehid maka disebut aldosa, jika mengandung grup keton maka disebut ketosa. Glukosa punya struktur molekul C6H12O6 tersusun dari enam karbon, rantai lurus, dan pentahidroksil aldehid maka glukosa adalah aldosa. Contoh kentosa yang penting adalah fruktosa, yang banyak ditemui pada buah dan berkombinsi dengan glukosa pada sukrosa disakarida.(Koolman J, dkk, 2009).
Banyak tes yang digunakan untuk mengetahui karakteristik karbohidrat. Uji molisch adalah pengujian paling umum untuk semua karbohidrat, ini berdasarkan kemampuan karbohidrat untuk mengalami dehidrasi asam katalis untuk menghasilkan fulfural. Uji iodium digunakan untuk membuktikan adanya polisakarida. Dengan penambahan iodium akan membentuk kompleks adsorbs polisakarida. Amilum atau pati dengan iodium menghasilkan warna biru, dekstrin menghasilkan warna merah anggur, sedangkan glikogen dan sebagian pati yang terhidrolisis berekasi dengan iodium membentuk warna merah cokelat. Uji benedict digunakan untuk membuktikan adanya gula pereduksi , di mana ion CU2+ dalam suasana alkalis akan direduksi oleh gula yang memiliki gugus aldehida atau keton bebas menjadi CU+, yang mengendap sebagai CU2O yang berwarna merah bata. Uji barfoed digunakan untuk membedakan antara monosakarida dan disakarida, dimana ion CU2+ dalam suasana akan direduksi lebih cepat oleh gula reduksi monosakarida daripada disakarida dan menghasilkan endapan CU2 berwarna merah bata. Uji seliwanoff digunakan untuk membuktikan adanya kentosa, dimana dehidrasi fruktosa oleh HCl pekat menghasilkan kondensasi membentuk senyawa kompleks berwarna merah oranye. Uji osazon digunakan untuk membedakan macam-macam karbohidrat dari gambar kristalnya, dimana semua karbohidrat yang memiliki gugus aldehida atau keton bebas akan membentuk hidrazon bila dipanaskan bersama fenilhidrazin berlebih. Uji asam musat digunakan untuk membedakan antara glukosa dan galaktosa, dimana oksidasi terhadap karbohidrat dengan asam nitrat pekat akan menghasilkan asam yang dapat larut.(Kolman J, dkk, Sirajuddin 2009, 2014).
Selanjutnya hidrolisis karbohidrat, dimana uji hidrolisis pati digunakan untuk mengidentifikasi hasil hidrolisis amilum. Kita tahu bahwa pati adalah polisakarida yang terdapat pada sebagian besar tanaman, terutama dalam golongan umbi terutama pada kentang dan biji-bijian seperti jagung dan kacang. Pati terbagi menjadi dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air panas. Fraksi terlarut tersenut adalah amilosa, struktur makromolekul linier dengan iodium memberikan warna biru. Sebaliknya fraksi tidak terlarut disebut amilopektin dengan struktur bercabang. Uji hidrolisis sukrosa digunakan untuk mengidentifikasi hasil hidrolisis sukrosa. Dimana sukrosa oleh HCl dalam keadaan panas akan terhidrolisis, lalu menghasilkan glukosa dan fruktosa.(Kolman J, dkk, Sirajuddin 2009, 2014).

Ada beberapa klasifikasi karbohidrat, diantaranya yaitu: (Irawan M. Anwari, 2007).
A.    Monosakarida
Monosakarida merupakan karbohidrat yang pling sederhana karena tidak dapat di hidrolisis lagi menjadi karbohidrat yang lain memiliki rumus empiris (CH2O)n. Monosakarida terbagi menjadi 2 kelompok yaitu :
1.      Aldosa
Mengandung gugus aldehid (CHO) bebas dan gugus hidroksi (CH) bebas, contoh glukosa dan galaktosa. Adanya gugus aldehid pada glukosa dan galaktosa menyebabkan positif fehling dan akan membentuk endapan merah bata (Cu2O) Aldosa merupakan gula pereduksi yang berarti bahwa fungsi aldehid bebas dari bentuk rantai terbuka mampu untuk dioksidasi menjadi gugus asam karboksilat.
a.       Glukosa
Suatu aldoheksana yang sering disebut deksirona gula darah dan juga gula anggur. Disebut dekstrona karena dapat memutar cahaya terpolarisasi ke kanan, memiliki rumus molekul C6H12O6. Glukosa merupakan contoh monosakarida, dinamakan juga dekstrosa atau gula anggur. Glukosa banyak terkandung di dalam buah-buahan, sayuran dan sirup jagung. Glukosa memegang peranan yang sangat penting di dalam ilmu gizi, glukosa adalah hasil pencernaan pati, sekrosa, maltosa, dan laktosa pada hewan dan juga manusia. Dalam proses metabolisme glukosa merupakan bentuk karbohidrat yang beredar di dalam tubuh dan di dalam sel sebagai sumber energi. Fruktosa dikenal juga sebagai gula buah dan merupakan gula yang mempunyai rasa paling manis. Di dalam fruktosa banyak terkandung madu bersama glukosa dalam buah dan juga dalam sayur. Di dalam tubuh, fruktosa merupakan hasil pencernaan sakarosa. Sedangkan galaktosa merupakan karbohidrat hasil proses pencernaan laktosa didalam tubuh manusia sehingga tidak terdapat dialam bebas (Sibagariang, 2010).



b.      Galaktosa
Mrupakan monosakarida yang paling rendah kemanisannya, dapat memutar cahaya terpolarisasi ke kanan, proses oksidasi oleh asam kuat dan dalam keadaan panas galaktosa menghasilkan asam kuat yang kurang larut dalam air. Galaktgosa merupakan hasil hidrolisis dari larutan (gula susu) yang melalui proses metabolism diubah menjadi gula yang dapat menghasilkan energy.
c.       Ribosa dan Deoksiribosa
Ribosa dan deoksiribosa membentuk kerangka polimer dan asam-asam nukleus, awalan deoksi berarti minus satu oksigen deoksiribosa berarti tidak memiliki oksigen pada karbon kedua.
2.      Ketosa
Merupakan monosakarida yang mengandung gugus keton dan sifatnya menyerupai keton alifatik (alkuna) contohnya yaitu, fruktosa, sifat-sifatnya adalah mengandung gugus keton bebas atau karbonil bebas disamping gugus hidroksida (OH). (Irawan M. Anwari, 2007).


B.     Disakarida
Bila dihidrolisis akan menghasilkan dua molekul monosakarida yang sama atau berbeda. Disakarida terbentuk dari dua molekul monosakarida dimana tergabung melalui ikatan glioksida yang berbentuk antara karbon aromatic dan salah satu monosakarida dengan gugus hidroksil dari monosakarida lainnya, terhadap aktivitasnya terhadap oksidator, maka disakarida dibedakan atas disakarida produksi (maltose, laktosa) dan disakarida non produksi (sukrosa). Hidrogen disakarida oleh pengaruh asam-asam mineral energi panas atau oleh enzim disakarida pada kondisi tertentu akan dihasilkan monosakarida penyusunnya. (Irawan M. Anwari, 2007).
a.       Maltosa
Maltosa terdapat pada gandum yang sedang berkecambah, maltosa adalah disakarida yang diperoleh sebagai hasil hidrolisis pati, hidrolisis selanjutnya menghasilkan glukosa, karena itu maltosa terdiri dari 2 glukosa, memberi tes positif terhadap pereaksi tollens dan fehling.

b.      Sukrosa
Sukrosa larut dalam air tetapi tidak larut dalam alcohol, hidrolisis sukrosa dapat ditentukan dengan enzim sukrosa atau investase oleh pengaruh asam mineral encer panas menghasilkan glukosa dan fruktosa. Mineral encer panas menghasilkan glukosa dan fruktosa, sukrosa banyak terdapat pada tanaman yang berfotosintesis, fungsinya sebagai sumber energy, tidak memiliki gugus karbonil bebas sehingga tidak dapat mereduksi dn membentuk osanan.
c.       Laktosa
Laktosa merupakan gula utama yang terdapat pada susu sapid an ASI. Oleh sebab itu, sering disebut gula susu dapat mengkristal dengan molekul air, Kristal besar dan kelarutan dalam air kurang baik, laktosa memiliki sifat mereduksi pereaksi benedict atau fehling pada pemanasan laktossa atas 1 molekul glukosa dan 1 molekul glukosa.
C.     Polisakarida
Polisakarida merupakan senyawa karbohidrat yang tersusun dari banyak sakarida, polisakarida teroenting yaitu amilum, glikogen, dan selulosa, sifat dari polisakarida tidak dapat mereduksi, tidak menunjukan mutarotasi, tidak membentuk mutanon, dan relative stabil terhadap pengaruh basa. Polisakarida yang tidak mengandung nitrogen yaitu amilum atau pati, selulosa, glikogen, amilosa dan amilopektin, dan kitin. (Irawan M. Anwari, 2007).
Bila tidak ada karbohidrat, maka asam amino dan gliserol dapat diubah menjadi glukosa untuk keperluan energy otak dan system saraf pusat. (WHO) 1990 menganjurkan agar 55%-75% konsumsi energy total berasal dari karbohidrat kompleks dan paling banyak hanya 10% berasal dari gula sederhana. Tidak ada anjuran kebutuhan sehari-hari secara khusus untuk serat makanan, tapi lembaga kanker Amerika menganjurkan 20-30 gram serat sehari.(Suyatno, 2009)
Kita bisa menemukan berbagai macam sumber karbohidrat dalam kehidupan kita sehari-hari. Sebab, karbohidrat banyak terdapat di padi-padian atau serealia, umbi-umbian, kacang-kacang kering dan gula. Hasil olah bahan-bahan ini berupa bihun, mie, roti, tepung-tepungan, sirup, selai, dan sebagainya. Sebagian besar sayur dan buah tidak banyak mengandung karbohidrat. Sayur umbi-umbian seperti wortel dan bit serta sayur kacang-kacangan relative lebih banyak mengandung karbohidrat daripada sayur daun-daunan.(Suyatno, 2009)